Tentang Miela Baisuni dan Jurnal Tepung Terigu

Welcome to Miela Baisuni Page

Holaaa! Kaget ya lihat fotoku? Alhamdulillah, memang itu tujuanku, kok! hahaha.

Welcome to a lifestyle blog of Miela Baisuni! Senang sekali ada kamu di sini. Salam kenal!

Sebagai seseorang yang ngaku hobi nulis dan suka traveling, aku ingin blog ini menjadi media penyalur minat sekaligus tempat singgah yang membuatmu terinspirasi.

Sebagai sebuah platform yang mampu memberikan energi baru, blog bagiku adalah rumah kedua yang bisa menjadi tujuan untuk pulang. Sejak memutuskan untuk membuat rumah online ini, aku belum memperhatikannya secara intens dari segi kualitas konten dan tampilan. Namun setelah sekian lama mati suri, aku ingin menghidupkannya lagi dengan performa yang lebih baik. Aku berharap benar-benar bisa pulang padanya dan membuatmu betah berlama-lama di sini.

Yeah, Miela Baisuni is comeback!

Mau tahu apa saja yang akan aku ubah? Sembari mendengarkan lagu di spotify, menulis tentang ini membuatku semakin menggebu. Aku akan membagikannya padamu, karena aku mencintaimu, para pembaca setiaku 😆 Mon maap jiwa-jiwa alayku terkadang kambuh tiba-tiba. Eh, apakah ini alay? Ini tulus loh! Hahahaha.

Pertama: Niche Blog

Just for your information, aku baru tahu istilah niche ini di tahun 2020. Dan sekarang sudah paham berkat kelas blogger pemula yang diprakarsai oleh cikgu Marita Ningtyas. Terima kasih cikgu! Niche adalah topik yang akan dominan muncul di konten yang kita tulis dan menjadi ruh dari sebuah blog. Disebut ruh, berarti keberadaannya adalah sebuah kewajiban yang tidak bisa diganggu gugat. Ada dua macam niche, yakni specific niche dan lifstyle niche.

Dulu aku tidak menghiraukan perkara penting ini. Asal nulis saja, sudah senang. Kini aku harus menentukannya dengan serius. Hal itu karena salah satu alasan membuat blog tidak hanya untuk kesenangan pribadi, namun juga mengedukasi dan menginspirasi orang lain. 

Setelah cukup lama mempertimbangkan, aku memilih lifestyle niche agar lebih leluasa dalam menulis. Kendatipun blog gado-gado, postinganku akan lebih didominasi dengan topik communication, relationship, and traveling.

Kedua: Judul Blog dan Filosofinya

Selain niche, judul juga mendukung performa dari blog kita. Memilih judul yang sesuai dengan visi misiku lumayan mengalami proses yang panjang. Tiga kali bolak balik menggantinya membuatku cukup frustasi. Ternyata tidak mudah menentukan sebuah judul blog pribadi. Pertama kali kuberi judul Jurnal Tepung Terigu, lalu berganti ke Ran Azlaff, kemudian Koki Kata. Dan kali ini aku ingin kembali ke judul pertama yang kubuat.

Setelah kupikirkan lagi dengan seksama, Jurnal Tepung Terigu adalah nama yang tepat untuk blog impianku. Tidak hanya untuk judul, ia juga kugunakan sebagai alamat rumah kedua ini. Why? Seriously, I found something bright about this name. Menurutku, Jurnal Tepung Terigu tidak hanya terdengar nyentrik. Ia adalah perpaduan kata yang unik, lucu, dan filosofis.

Ketika melihat pertama kali, mungkin pembaca akan mengira blog yang kubangun berisi tentang perkuean atau perotian. Kemudian mereka kecewa karena tidak menemukan sesuatu yang menjadi ekspektasi. Wkwkwk. Sorry really sorry! Aku memang bermaksud hendak menipumu sejenak untuk memberikan daya pikat yang lebih kuat.

Makna di balik judul ini sebenarnya sederhana. Aku ingin menjadikan blog impian sebagai tempat tongkrongan warganet secara fleksibel. Sebagaimana tepung terigu yang serbaguna, konten yang kusajikan akan random dari satu bahan yang sama, yakni kegelisahan pribadi.

Tepung terigu bisa jadi makanan yang manis, asin, pedas bertekstur lembut, renyah, kriuk, dan lain sebagainya. Begitu pun dengan blogku yang memberikan rasa asin manis dan pedasnya perjalanan. Serba serbi kehidupan tersebut disatukan dalam satu jurnal yang bisa dibaca siapa saja yang membutuhkan. Bagaimana? Menarik, tidak?

Ketiga: Tagline dan Meta Deskripsi

Sebenarnya aku sudah membuat slogan untuk blogku beberapa tahun silam. Namun harus kuubah juga karena kurang merepresentasikan tujuan dan konten yang akan kubuat. Kini tercetus sebuah kalimat yang kurasa cocok. And here’s the tagline:

“Memasak Buah Pikiran, Mengolah Pengalaman & Perjalanan”.

Dari satu kalimat ini aku ingin menunjukkan bahwa apapun yang ada di blogku adalah hasil dari pengalaman, perjalanan, pengamatan pribadi yang diberikan secara matang, bukan bahan mentahan.

Tidak lengkap sebuah tagline tanpa adanya meta deskripsi. Owh, cemilan apa pula ini? Tenang, sabar, pelan-pelan ya menelan semuanya. Hahahaha.

Meta deskripsi adalah keterangan yang akan muncul saat seseorang memasukkan kata kunci blog kita di mesin pencarian. Menyelaraskan dengan tagline, aku juga memasukkan unsur kata memasak di dalamnya.

Beginilah narasinya:

"A Lifestyle Blog of Miela Baisuni. Tidak ada konten masak-memasak roti. Apalagi bagi-bagi resep kue yang enak, lezat, dan bergizi."

Kalimat deskripsi ini hampir mirip dengan meta deskripsi di channel podcastku. Nama channelnya pun kupakai Jurnal Tepung Terigu karena kontennya akan bersisian. Bahkan aku berencana akan menjadikan konten di blog dalam bentuk suara untuk postingan podcast. Bisa pula dari konten yang kubuat di podcast, akan kubahas kembali di blog dalam bentuk tulisan. Itulah alasan aku menggunakan nama brand yang sama.

Keempat: Rutinitas Miela Baisuni

Mengenal Lebih dekat Miela Baisuni

Nah, supaya pembaca semakin mudah berkunjung, maka aku sebagai pengelola Jurnal Tepung Terigu harus dipercaya oleh tim Google. Tidak hanya pedekate denganmu para pembaca budiman, namun aku juga harus memikat Google agar konten berfaedahku ini mendapat dukungan. Jika saat ini sedang nge-trand pola komunikasi gatsbying untuk memikat orang tertentu lewat media sosial, maka salah satu cara menarik perhatian Google adalah dengan menunjukkan portfolio di blog kita.

Belum banyak prestasi yang kupunya untuk bisa dibanggakan. Terlebih dalam dunia blogging aku masihlah pendatang lama yang kini menjadi newbie lagi. Power yang kumiliki saat ini adalah pengalaman content writing di beberapa perusahaan dan platform online. Sebagai freelance Content Writer, aku telah membuat kurang lebih 100 artikel sejak pertengahan 2019 lalu.

Berikut ini adalah proyek yang telah dan sedang kukerjakan:

1. Content Writer di start up Kejarcita.id – sebuah platform edukasi yang menyediakan bank soal untuk pelajar seluruh Indonesia (Juli 2010 – sekarang).

2. Content Writer di selasar.com – sebuah penyedia informasi dengan berbagai topik (Mei 2020 – sekarang).

3. Content Writer di perusahaan Contenisius – penyedia jasa optimasi website, media sosial, dan konten (Juni 2019-Maret 2020).


Jika ingin melihat secara detail mengenai artikel yang sudah pernah aku tulis, kamu bisa lihat di menu Portfolio.

Selain menulis, sosok Miela Baisuni ini juga menjual paket tour Luar Negeri dari sebuah perusahaan travel bernama VK Sanjaya Tour and Travel. Kalau mau jalan-jalan ke luar negeri dengan minim budget, bisa hubungi aku ya! 😉

Oh iya, hampir lupa. Rutinitas lain yang saat ini sedang kugeluti adalah voice over. Skill baru yang sangat antusias kulatih. Sebagai bentuk keseriusan, aku memposting konten podcast seminggu sekali di hari Sabtu.

Sebagaimana yang pernah kusebutkan sebelumnya, nama akunnya juga sama dengan blog ini; Jurnal Tepung Terigu Podcast. Jika senggang, mari mampir. Dengarkanlah sembari rebahan.

Kelima: Template, Logo, dan Header Blog

Blog Miela Baisuni-Jurnal Tepung Terigu

Kalau dalam ilmu komunikasi yang pernah kupelajari di masa kuliah, penampilan sangatlah dijunjung tinggi. Ia akan menaikkan performa seseorang atau pun sebuah perusahaan di mata khalayak. Peran public relations sangat berguna di sini. Begitu pun dalam dunia blogging. Butuh aktifitas public relations dalam membangun branding blog kita. 

Cara ampuh untuk menarik perhatian publik bisa dilakukan dengan memoles template, logo, dan header blog tampak ciamik. Selain itu juga penuh filosofis dan nyaman dipandang. Dan yang tidak boleh lupa adalah memudahkan setiap pengunjung blog untuk mengingatnya.

Dalam hal ini, berdasarkan bimbingan dari coach pelatihan blogger untuk pemula yang sedang kuikuti, aku rombak semua 3 komponen di atas. Untuk mewujudkan blog impian yang terbayang-bayang di pikiran bak gebetan, aku membuat logo dan header yang simple. Aku ingin menggunakan template yang bernuansa monokrom. Semua unsur yang ada di dalamnya didominasi dengan warna abu-abu, hitam dan putih. Dengan wrna tersebut, aku hendak membangun kesan natural dan elegan.

Maka dari itu kudesain logo beserta header bernuansa hitam putih. Pada logo, hanya terdapat elemen tangan dan tepung terigu. Gambar ini bertujuan untuk menguatkan nama dari blog yang kupunya. Setiap kali melihat logo ini, orang akan langsung teringat pada blog Jurnal Tepung Terigu. Kemudian di dalam header kusematkan judul beserta tagline. 

Terdapat 3 elemen pendukung yang menjelaskan secara spontan tentang apa yang akan pembaca temukan dalam blog ini. Dua orang saling mengobrol sebagai simbol dari komunikasi, gambar peta mewakili label pulang-pergi, dan dua orang lawan jenis di sebelah kiri sebagai filosofi dari relasi.

Semua hal yang dibutuhkan untuk mencapai level blog impian mulai kupersiapkan. Dari sekian perencanaan dan filosofi yang kusematkan dalam rumah keduaku ini, semoga menjadi doa yang memudahkanku menjadi blogger inspiratif. Aku bukan siapa-siapa tanpa kamu. Iya, kamu yang kini menikmati tulisanku.

Lalu, tidakkah kamu ingin menjadi tamu setia Jurnal Tepung Terigu dan sering menyapa seorang Miela Baisuni setelah membaca ini?

27 comments

  1. Oooh jadi paham setelah baca filosofi dibalik nama jurnal tepung terigu, kenapa ga ada sangkutannya dengan resep-resep makanan hi hi hi... Keep inspiring mba miel 🌺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah mampir. Mari saling menginspirasi ;)

      Delete
  2. Unik.
    Wow, Mbak Miela ternyata seorang podcaster to..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih newbie juga di per-podcast-an. hehehe. Monggo mampir :D

      Delete
  3. Terkuak sudah si tepung terigu ternyata bukan baking wkwkek

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaa, mengecoh sejuta ummat nih kayaknya nama blogku.

      Delete
  4. Masya Allah gercep bangett dehh pasangan belajarku ini jd kudu cepat buat tugas juga nihh

    ReplyDelete
  5. Masyaallah keren ini. Kaget juga openingnya, tapi isinya berfaedah banget. Trims, Mbak, inspirasi buat bikin tugasnya. 😘

    ReplyDelete
  6. Kereen, bener-bener menginspirasiku untuk merombak dapurku. sukses selalu dan jangan lupa untuk support aku yang masih newbie ya

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Hmm, ternyata itu asal muasal tepung terigunya. Unik ini sihh..
    Aku tertipu selama ini, wkwkwk
    Btw, Filososfi dibalik Tepung terigunya kereen..

    ReplyDelete
    Replies
    1. unik yaa, meskipun mungkin rada menipu. hahahha. Terima kasih sudah mampir

      Delete
  9. Uccchhh bisa sekeren itu yaa filosofi nya

    ReplyDelete
  10. Ini mah bukan newbie lagi di dunia tulis menulis hehe
    Mohon bantuan biar jago nulis juga dong suhu

    ReplyDelete
  11. mostly komen komen di atas aku ngomongin tepung terigu hahaha. to be honest, aku lebih inget nama blog nya daripada nama penulisnya sih mbak hihihi. ku tunggu tulisan-tulisan serba guna nya yaa 😘

    ReplyDelete
  12. Aku suka banget sama taglinenya mbak, unik gitu 😍

    ReplyDelete
  13. Unik dan mudah diingat nama blognya. ketje sekali

    ReplyDelete
  14. Nama blognya unik mba dan filosofinya juga bagus 😀

    ReplyDelete
  15. Pengalaman content writernya bikin merinding. Kayaknya bahasannya berat. Dan baru tahu kenapa nama blognya ada kata terigu heuheu

    ReplyDelete
  16. Ternayata sudah lama ternyata berkecimpung di content writer. Keren

    ReplyDelete
  17. ajarin aku jadi content writer donk kakak

    ReplyDelete
  18. Sempet berfikir bakal ada baking-bakingnya.. ternyata ini to penjelasannya...eheheheh semangat ngeblog mbaaak...

    ReplyDelete
  19. Mbak sorry, tapi aku mampir ke sini karena fotonya yang kayak gitu hahaha btw, keren ih dah pengalaman jadincontent creator

    ReplyDelete
  20. Benar benar menyihir untuk buat penasaran dan ingin baca "jurnal tepung terigu" mantap

    ReplyDelete

Post a Comment